Palembang - Dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang IT, Pemerintah Kota Palembang bekerja sama
dengan PT.Telkom mengadakan pelatihan e-Office dan Vicon (Video Conference)
untuk seluruh operator E-government pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
di lingkungan Pemerintah Kota Palembang.
Koordinator Area Divisi
Bisnis Servise PT. Telkom, Hidayat mengatakan PT. Telkom yang juga merupakan
BUMN Pemerintah ini sangat mendukung seluruh kebutuhan dari Pemkot Palembang di
Bidang IT. “Pelatihan ini merupakan gabungan dari keseluruhan system yang ada seperti
aplikasi dan infrastruktur nya sendiri. Salah satu yang di ajarkan yaitu video
conference , Para pelatih nya pun kita datangkan langsung dari Jakarta” kata
Hidayat. Aplikasi yang diajarkan beragam seperti surat elektronik dan
aplikasi-aplikasi e-Gov dimana bagi SKPD yang ingin menggunakan aplikasi yang
ditawarkan maka bisa di pakai, pihak Telkom akan menyediakan peralatannya. “Ada
12 Aplikasi yang berbasis IT yang akan diajarkan diantaranya, surat menyurat
elektronik, keuangan, aplikasi E-gov,Kita sediakan sistemSDM nya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Kominfo Kota Palembang, Syaidina Ali mengatakan tujuan diadakan pelatihan ini
untuk membuka system tata ruang (master plan) IT Kota Palembang. “Dengan adanya
pelatihan ini diharapkan Palembang dapat mempercepat pembangunan . Apalagi
Sumsel menjadi yang pertama yang akan menggunakannya,” kata Syaidina. Selain
itu juga dengan berkembangnya penggunaan IT di Kota metropolis banyak
keuntungan seperti hemat waktu, effisien dan hemat biaya karena tidak membutuhkan
tenaga manual yang banyak. Cukup dengan satu orang bisa mengerjakan beberapa
pekerjaan. “Majunya teknologi di suatu kota mencirikan bahwa kota tersebut
sudah maju dan melek teknologi,” Kedepannya juga akan di perkenalkan untuk
Kepala dinas di SKPD Pemerintah Kota Palembang, agar tidak hanya mengetahui
teknologi tapi juga paham menggunakannya.,” harap Syaidina (Mel)
Sumber : http://buanasumsel.com/tingkatkan-sdm-dibidang-it-pemko-gelar-pelatihan-e-gov/
Bukit Asam Investasi US$41,4 Juta Bangun PLTU Muara Enim
PRABUMULIH - PT Bukti
Asam Tbk (PTBA) berencana untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
berkapasitas 3x10 megawatt di lokasi tambang perseroan di Tanjung Enim, Sumatra
Selatan. Perseroan siap mengeluakan dana investasi sebesar US$41,1 juta untuk
membangun PLTU tersebut.
"Pembangunan
"Pembangunan
PLTU di lokasi tambang Tanjung Enim ini merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan efisiensi. Untuk pemakaian sendiri," kata
Corporate Secretary PTBA Achmad Sudarto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat
(23/7).
Dana untuk membangun PLTU berkapasitas 3x10 megawatt sebesar US$41,4 juta akan bersumber dari kas internal perseroan. Pembangunan PLTU itu sendiri merupakan langkah efisiensi untuk ketersediaan listrik karena adanya kebijakan pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sejak awal Juli 2010, termasuk untuk sektor industri.
"Pembangunan ini penting untuk mempertahankan biaya produksi yang rendah secara berkesinambungan. Ini sangat relevan, di mana pemerintah mulai Juli 2010 telah meningkatkan TDL (tarif dasar listrik) untuk industri," jelasnya.
Hingga Juni 2010 perkembangan pembangunan PLTU Tanjung Enim sudah mencapai 54,5%. Diharapkan, supplai energi dari pembangkit ini sudah bisa didapat pada pada triwulan II 2011. "Kebutuhan energi kami di tambang ini 23 MW. Mudah-mudahan ini mencukupi," kata dia.
Hingga akhir 2010, perseroan menargetkan dapat mencatat volume penjualan hingga 15 juta ton. Ini berarti terjadi peningkatan 15% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yang sebesar 12,5 juta ton. Peningkatan volume penjualan ini diharapkan dari peningkatan volume angkutan kereta api di 2010 yang diperkirakan mencapai 11 juta ton dari sebelumnya 10,5 juta ton.
Tambahan produksi dari anak usaha tambang IPC di Kalimantan yang mulai produksi triwulan IV 2009 merupakan faktor pendukung naiknya target volume penjualan tersebut. "Kami sudah amankan volume penjualan dari tiga PLTU, yaitu PLTU Asahan 1 juta ton, PLTU Tarahan 700 ribu ton, dan PLTU Suralaya 5,5 juta ton. Jadi total sudah sekitar 8 juta ton, sudah setengah dari target," jelasnya.
PTBA sendiri sepanjang semester I 2010 mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sekitar 10%. Dari perolehan sebanyak 5,84 juta ton pada periode sama 2009, menjadi 6,44 juta ton. Dari angka tersebut, pasar domestik memberikan kontribusi terbesar sebanyak 66% dari total penjualan.
Sisanya, 34% berasal dari ekspor. Meski demikian, sepanjang semester I 2010, PTBA mencatat penurunan laba bersih sebesar 43% menjadi Rp908,11 miliar dari Rp1,592 triliun pada semester I 2009.
Menurut Achmad, penurunan laba bersih ini terjadi akibat harga jual rata-rata batu bara PTBA di pasar domestik pada semester I 2010 turun 20% menjadi Rp601.106 per ton dari harga sebelumnya Rp751.623 per ton.
Selain mengalami penurunan laba bersih, pendapatan PTBA juga turun 16% menjadi Rp3,79 triliun. Pada semester I 2009, pendapatan PTBA mampu mencapai Rp4,50 triliun.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/07/157497/21/2/Bukit-Asam-Investasi-US414-Juta-Bangun-PLTU-Muara-Enim
Dana untuk membangun PLTU berkapasitas 3x10 megawatt sebesar US$41,4 juta akan bersumber dari kas internal perseroan. Pembangunan PLTU itu sendiri merupakan langkah efisiensi untuk ketersediaan listrik karena adanya kebijakan pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sejak awal Juli 2010, termasuk untuk sektor industri.
"Pembangunan ini penting untuk mempertahankan biaya produksi yang rendah secara berkesinambungan. Ini sangat relevan, di mana pemerintah mulai Juli 2010 telah meningkatkan TDL (tarif dasar listrik) untuk industri," jelasnya.
Hingga Juni 2010 perkembangan pembangunan PLTU Tanjung Enim sudah mencapai 54,5%. Diharapkan, supplai energi dari pembangkit ini sudah bisa didapat pada pada triwulan II 2011. "Kebutuhan energi kami di tambang ini 23 MW. Mudah-mudahan ini mencukupi," kata dia.
Hingga akhir 2010, perseroan menargetkan dapat mencatat volume penjualan hingga 15 juta ton. Ini berarti terjadi peningkatan 15% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yang sebesar 12,5 juta ton. Peningkatan volume penjualan ini diharapkan dari peningkatan volume angkutan kereta api di 2010 yang diperkirakan mencapai 11 juta ton dari sebelumnya 10,5 juta ton.
Tambahan produksi dari anak usaha tambang IPC di Kalimantan yang mulai produksi triwulan IV 2009 merupakan faktor pendukung naiknya target volume penjualan tersebut. "Kami sudah amankan volume penjualan dari tiga PLTU, yaitu PLTU Asahan 1 juta ton, PLTU Tarahan 700 ribu ton, dan PLTU Suralaya 5,5 juta ton. Jadi total sudah sekitar 8 juta ton, sudah setengah dari target," jelasnya.
PTBA sendiri sepanjang semester I 2010 mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sekitar 10%. Dari perolehan sebanyak 5,84 juta ton pada periode sama 2009, menjadi 6,44 juta ton. Dari angka tersebut, pasar domestik memberikan kontribusi terbesar sebanyak 66% dari total penjualan.
Sisanya, 34% berasal dari ekspor. Meski demikian, sepanjang semester I 2010, PTBA mencatat penurunan laba bersih sebesar 43% menjadi Rp908,11 miliar dari Rp1,592 triliun pada semester I 2009.
Menurut Achmad, penurunan laba bersih ini terjadi akibat harga jual rata-rata batu bara PTBA di pasar domestik pada semester I 2010 turun 20% menjadi Rp601.106 per ton dari harga sebelumnya Rp751.623 per ton.
Selain mengalami penurunan laba bersih, pendapatan PTBA juga turun 16% menjadi Rp3,79 triliun. Pada semester I 2009, pendapatan PTBA mampu mencapai Rp4,50 triliun.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/07/157497/21/2/Bukit-Asam-Investasi-US414-Juta-Bangun-PLTU-Muara-Enim
Sumsel-Amerika Jalin Kerjasama Dalam Bidang Pendidikan
Palembang - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
(Sumsel) menjalin kerjasama dengan Pemerintah Amerika Serikat dalam bidang
pendidikan. Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk pertukaran pelajar dan bea
siswa bagi pelajar-pelajar di Sumsel.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Sumsel, Ade Karyana, Rabu (1/2) di ruang kerjanya. Menurutnya, selama
ini pemerintah Provinsi Sumsel telah banyak menjalin kerjasama dengan beberapa
negara dalam bidang pendidikan, seperti Norwegia dan Australia. "Tetapi
untuk tahun ini kita akan menjalin kerjasama dengan Amerika," ujarnya.
Kebetulan Kamis (2/2/2012) besok Duta Besar Amerika Scort Marciel berkunjung ke Palembang untuk meninjau beberapa sekolah dan Universitas Sriwijaya. "Momentum tersebut akan kami manfaatkan untuk menjalin kerjasama bidang pendidikan,” ungkap Ade.
Dikatakan Ade, kerjasama dengan Amerika sebelumnya sudah pernah terjalin ketika Gubernur Sumsel Alex Noerdin masih menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin. Sekarang kerjasama itu akan ditingkatkan lebih luas lagi pada seluruh Sumsel. “Kami akan tawarkan program-program beasiswa untuk pelajar, guru dan juga sebagai mitra dalam mendukung program pendidikan gratis yang sudah berjalan hampir 3 tahun ini,” tuturnya.
Sejatinya, pada 2011 Pemerintah Daerah Sumsel telah menjalin kerjasama dengan universitas Harvard dan pihak Sumsel telah mengirim 2 orang pelajar ke universitas bergengsi itu. Pihak Amerika akan memberikan bantuan dalam fasilitas pendidikan.
“Kami sangat mengharapkan peran aktif sekolah, karena pemerintah hanya menjembatani. Seperti kita ketahui, di Sumsel banyak sekali perusahaan Amerika seperti Conoco Philip yang bisa dijadi mitra untuk pendidikan,” kata Ade.
Ade menambahkan, dalam kunjungan ke Sumsel, Dubes Amerika Scort Marciel juga akan meninjau sekolah Madrasah Aliyah Negeri 3 Palembang, yang merupakan salah satu sekolah unggulan terbaik Sumsel. “Di sini kami akan memperkenalkan bahwa sekolah MAN itu bukan hanya mempelajari Al Quran, tetapi juga mempelajari ilmu-ilmu umum dan modern,” ujarnya. (NS)
Kebetulan Kamis (2/2/2012) besok Duta Besar Amerika Scort Marciel berkunjung ke Palembang untuk meninjau beberapa sekolah dan Universitas Sriwijaya. "Momentum tersebut akan kami manfaatkan untuk menjalin kerjasama bidang pendidikan,” ungkap Ade.
Dikatakan Ade, kerjasama dengan Amerika sebelumnya sudah pernah terjalin ketika Gubernur Sumsel Alex Noerdin masih menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin. Sekarang kerjasama itu akan ditingkatkan lebih luas lagi pada seluruh Sumsel. “Kami akan tawarkan program-program beasiswa untuk pelajar, guru dan juga sebagai mitra dalam mendukung program pendidikan gratis yang sudah berjalan hampir 3 tahun ini,” tuturnya.
Sejatinya, pada 2011 Pemerintah Daerah Sumsel telah menjalin kerjasama dengan universitas Harvard dan pihak Sumsel telah mengirim 2 orang pelajar ke universitas bergengsi itu. Pihak Amerika akan memberikan bantuan dalam fasilitas pendidikan.
“Kami sangat mengharapkan peran aktif sekolah, karena pemerintah hanya menjembatani. Seperti kita ketahui, di Sumsel banyak sekali perusahaan Amerika seperti Conoco Philip yang bisa dijadi mitra untuk pendidikan,” kata Ade.
Ade menambahkan, dalam kunjungan ke Sumsel, Dubes Amerika Scort Marciel juga akan meninjau sekolah Madrasah Aliyah Negeri 3 Palembang, yang merupakan salah satu sekolah unggulan terbaik Sumsel. “Di sini kami akan memperkenalkan bahwa sekolah MAN itu bukan hanya mempelajari Al Quran, tetapi juga mempelajari ilmu-ilmu umum dan modern,” ujarnya. (NS)
Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/sumatera/8001-sumsel-amerika-jalin-kerjasama-pendidikan
2 komentar:
Palembang Is The Best....
nice info.
mampir jgex mang di tm4 q comment, like, follow, share:
http://feridi94-tipsdantrik.blogspot.com/2012/06/pemanfaatan-teknologi-informasi-dan.html
Posting Komentar